Rahasia Alutsista Indonesia 2014

Seperti kita semua tahu selama 30 tahun berkuasa Pak Harto selalu berkiblat ke blok barat dalam hal pengadaan alutsista.

PT.PAL Mulai Bangun Kapal PKR 10514

Setelah sekian lama “mbulet” mencari dan mencari, Indonesia akhirnya mulai membangun armada kapal perang produksi dalam negeri.

Tank Medium PT.Pindad

Indonesia dan Turki sepakat bekerjasama untuk mengembangkan tank medium baru. Kesepakatan ini ditandatangani 6 Februari 2014 di Jakarta, antara perusahaan FNSS Turki dengan PT Pindad Indonesia, untuk mengembangkan tank bagi keperluan TNI AD.

Kapal Selam Indonesia Siap Diproduksi PT.Pal

Jakarta – Komisi Bidang Pertahanan DPR-RI dan pemerintah sepakat tentang suntikan dana senilai US$ 250 juta atau Rp 2,5 triliun untuk memproduksi kapal selam di Surabaya- Jawa Timur.

Radar Pertahanan Indonesia Ditambah

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menilai radar khusus militer di Indonesia masih kurang. Untuk menutupi kekurangan tersebut, Kemenhan bekerja sama dengan radar sipil atau radar sekunder.

25 September 2014

Nasionalisme Sempit dan Tantangan Tri Sakti

Perhatikan Posisi Indonesia di Tahun 2050
SAYA sangat kagum pada beberapa media besar dan para akademisi lulusan Barat yang tidak menuding kampanyenya Trisakti JW-JK dan Mandiri Ekonominya PS-HR sebagai nasionalis sempit, sebagaimana mereka melakukannya terhadap saya. Setelah JW-JK menjadi pasangan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, saya menjadi lebih kagum lagi saat mereka menyetujui pengurangan subsidi BBM hanya dengan alasan subsidi salah sasaran dan impor Migas telah membuat defisit anggaran dan defisit transaksi berjalan terus membengkak hingga mencapai 3,6 persen terhadap PDB.

Dalam soal subsidi, sebagaimana saya menyampaikan kajian ke berbagai lembaga di negara ini dan kepada media massa cetak dan elektronik, metode berpikir dan bersikapnya patuh dan layak (comply and proper) pada konstitusi. Alhasil aliran berpikirnya menjadi sistemik struktural, bukan hanya pada persoalan pasokan (supply) dan permintaan (demand), tidak sekedar mekanisme pasar.

Kini setelah Trisakti (berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi dan berkepribadian dalam budaya) dan Revolusi Mental telah berhasil merebut hati pemilih Indonesia yang membawa JW-JK menjadi pemimpin negara dan pemerintahan 2014-2019, DPP PDIP dalam Rakernas IV-nya di Semarang 19-20 September lalu menyatakan bahwa Pemerintahan JW-JK adalah momentum pembuktian bekerjanya idelologi (konstitusi) dalam negara sehingga muncul kebanggaan sebagai bangsa. Jika demikian, apakah mengurangi subsidi BBM merupakan pembuktian kepatuhan terhadap ekonomi konstitusi dan kebijakan yang pantas karena tekad menegakkan Trisakti ?

Kita tentu ingat bagaimana JW menyatakan saat kampanye bahwa dia akan patuh pada konstitusi dan bahwa hanya konstitusi yang bisa memerintah pemimpin. Jauh sebelum itu, beberapa tokoh lulusan Barat yang dikenal sebagai kelompok Mafia Berkeley, sejak era Soeharto sampai dengan era reformasi sekarang ini menyatakan ekonomi konstitusi, atau meminjam istilah Prof Mubiyarto sebagai ekonomi kerakyatan adalah ketinggalan zaman. Di masa amandemen UUD 1945, mereka berjuang mengubahnya. Tetapi perjuangan mereka gagal sebagian dan sukses sebagian. Kegagalan mereka adalah gagal mengubah pasal 33 ayat (1,2,3) UUD 1945. Namun mereka sukses memangkas penjelasannya sekaligus memasukkan ayat 4
.
Pada krisis 2008 dan 2011 yang melanda AS, saya kira mereka
terkejut karena Presiden AS Barack H Obama menyatakan, “buy American.” Nicolas Sarkozy, PM Perancis juga mengatakan yang sama, “buy European.” Memang semua negara OECD dan negara pesaing baru OECD mengutamakan kepentingan negaranya sendiri.

Orientasinya adalah ke dalam, ”inward looking,” sebuah gagas yang saya lontarkan sejak saya di DPR dalam menghadapi krisis multi dimensi 1997/1998. Gagas saya inilah yang dimaki-maki oleh media besar dan beberapa tokoh lulusan Barat sebagai nasionalisme sempit. Salah satu gagas saya yang waktu itu ditolak dan kemudian sekarang diakui adalah pembatasan kepemilikan asing pada industri perbankan.

Saya pun menolak mengklasifikasikan perbankan hanya universal banking dan rural banking. Kini dalam pembahasan perubahan UU 10/1998 tentang perubahan UU 7/1992 tentang Perbankan, gagas saya diadopsi dan diadaptasi. Saya bertanya, ke mana saja mereka selama 16 tahun ? Begitu juga saat tema Trisakti dan Ekonomi Mandiri mengemuka dalam kampanye Pilpres 2014, tidakkah hal itu merupakan pengakuan bahwa ideologi ekonomi yang mereka pilih dan terapkan selama puluhan tahun adalah sebuah kesalahan dan mengakibatkan sirnanya kedaulatan ekonomi bangsa dan lenyapnya kebanggaan sebagai bangsa?

Kini, soalnya bukan lagi pada tema kampanye atau pada retorika, tapi pada seberapa kental dan mendalamnya kita berpegang pada komitmen menjalankan dan menegakkan ekonomi konstitusi. Saya belum bisa menjawab pertanyaan ini karena akan sangat tergantung pada siapa orang-orang yang dipilih JW-JK untuk duduk sebagai pembantu Presiden dan Wapres.

Saya teringat pada 2004 bagaimana pentingnya Presiden SBY-JK untuk tidak memilih Menteri-menteri kaki tangan asing dan berbau korupsi. Sekarang, JW menyatakan tidak merekrut orang yang mempunyai beban masa lalu. Nah, jika pengertian beban masa lalunya hanya pada persoalan korupsi keuangan negara, dan mengabaikan korupsi konstitusi, saya kuatir Revolusi Mental tinggal sebagai kata-kata.

Saya pun kuatir, hasil rekrutmen para Menteri malah membuktikan berlanjutnya penghianatan terhadap ekonomi konstitusi. Insya Allah tidak demikian karena saat mencium bendera merah putih di makam Si Pitung, JW sendiri yang menyatakan bahwa saatnya perlawanan dimulai.

Jakarta, 21 September 2014
Ichsanuddin Noorsy

*Penulis merupakan pengamat ekonomi-politik dan kebijakan publik

Pemerintah dijadikan kambing hitam PHK pekerja tambang

Unjuk rasa pekerja tambang

Merdeka.com - Solidaritas Para Pekerja Tambang Nasional (Spartan) menuding pemerintah telah melanggar Hak Asasi Manusia (HAM) para pekerja tambang. Sebab, kebijakan Pemerintah dalam memberlakukan larangan ekspor mineral mentah menyebabkan banyak pekerja tambang kehilangan mata pencaharian.

"Pemerintah nyata-nyata telah melanggar hak pekerja tambang sebagai warga negara untuk memperoleh pekerjaan dan penghidupan yang layak," ujar Koordinator Pusat Informasi Spartan Juan Forti Silalahi dalam diskusi bertajuk 'Pemerintah Wajib Bertanggung Jawab atas PHK Massal Pekerja Tambang' di Kompleks DPR, Jakarta, Rabu (15/1).

 Pemerintah sebelumnya telah diingatkan akan potensi terjadinya PHK massal akibat penerapan Undang-undang (UU) Nomor 4 Tahun 2009 tentang Mineral dan Batubara (Minerba). Tetapi, pihaknya menuding pemerintah mengabaikan imbauan itu. "Kami ingin menyatakan, para pekerja pada dasarnya tidak menerima PHK massal.

 Tetapi Pemerintah menyebut PHK massal adalah pepesan kosong," terang dia. Pemerintah juga dituding tidak menganggap persoalan yang bakal dihadapi para pekerja tambang sebagai masalah serius. Hal itu terbukti dengan tidak dilibatkannya Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam pertemuan di Cikeas untuk membahas terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pengolahan dan Pemurnian Mineral di Dalam Negeri. "Ini menunjukkan bahwa Pemerintah dengan sengaja mengabaikan dampak sosial dan penderitaan pekerja tambang dan keluarganya akibat PHK massal yang terjadi saat ini," ucapnya. [noe]

Pesawat A400M Pertama Malaysia

Malaysia segera datangkan 4 pesawat A400M ATLAS dari Airbus defence and space
Pesawat pertama dari empat pesawat transport A400M ATLAS yang dibuat Airbus Defence and Space untuk Malaysia, segera melakukan ground testing sebelum diserahkam pada tahun 2015, ujar pihak Airbus DS, 23 September 2014,

Pesawat Airbus A400M ATLAS ini dalam proses perakitan tahap akhir di Sevilla, Spanyol, dimana semua komponen besar sudah disatukan. Selanjutnya pesawat pesanan Malaysia ini akan melakukan ground testing dan tes terbang dan direncanakan diserahkan kepada Royal Malaysian Air Force (RMAF) pada triwulan pertama 2015. Dua pesawat selanjutnya diserahkan di akhir tahun 2015, sedangkan 1 pesawat lagi diserahkan tahun 2016.

Tim pertama pilot RMAF telah menjalani pelatihan di pusat pelatihan Airbus DS International di Sevilla Spanyol dan akan disusul oleh personel teknisi.

Malaysia menjadi konsumen ekspor pertama pesawat A400M setelah menandatangani kontrak tahun 2005. Pesawat ini akan menambah armada angkut RMAF, selain C-130H Hercules yang sudah menua, dan akan diremajakan nantinya.

Malaysia mengeluarkan dana 2,5 miliar dollar untuk pengadaan empat pesawat A400M, yang juga memperoleh kontrak pengadaan komponen pesawat yang dikerjakan oleh perusahaan Malaysia CTRM (Composites Technology Research Malaysia). (Janes.com).