Rahasia Alutsista Indonesia 2014

Seperti kita semua tahu selama 30 tahun berkuasa Pak Harto selalu berkiblat ke blok barat dalam hal pengadaan alutsista.

PT.PAL Mulai Bangun Kapal PKR 10514

Setelah sekian lama “mbulet” mencari dan mencari, Indonesia akhirnya mulai membangun armada kapal perang produksi dalam negeri.

Tank Medium PT.Pindad

Indonesia dan Turki sepakat bekerjasama untuk mengembangkan tank medium baru. Kesepakatan ini ditandatangani 6 Februari 2014 di Jakarta, antara perusahaan FNSS Turki dengan PT Pindad Indonesia, untuk mengembangkan tank bagi keperluan TNI AD.

Kapal Selam Indonesia Siap Diproduksi PT.Pal

Jakarta – Komisi Bidang Pertahanan DPR-RI dan pemerintah sepakat tentang suntikan dana senilai US$ 250 juta atau Rp 2,5 triliun untuk memproduksi kapal selam di Surabaya- Jawa Timur.

Radar Pertahanan Indonesia Ditambah

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menilai radar khusus militer di Indonesia masih kurang. Untuk menutupi kekurangan tersebut, Kemenhan bekerja sama dengan radar sipil atau radar sekunder.

28 February 2014

Roket Pertahanan Indonesia RX-320

Jakarta : Setelah keberhasilan Roket R-Han 122 mengisi alat utama sistem senjata (Alutsista) TNI, Lapan kembali mencoba mengembangkan roket pertahanan lainnya, dengan daya jelajah 70 hingga 100 km.
Add caption
Untuk roket pertahanan ini, pengembangannya diambil dari roket RX-320 dan RX-450 seperti yang disampaikan Kapusroket Lapan, Dr. Rika Andiarti saat berbincang.
R-Han tersebut akan dipenuhi oleh RX-320 untuk jangkauan 70 km dan RX-450 untuk jangkauan 100 km,”
RX-320 saat ini sedang dikembangkan oleh tim konsorsium roket yang terdiri dari Kemenristek, Kemenhan, PT DI, PT Dahana dan PT Pindad. Untuk RX-450 masih perlu uji statis kembali, karena saat peluncuran pertama hasilnya hanya ditingkat 75%, belum maksimal.

Sayangnya, rencana memperbanyak roket tidak didukung oleh pemantapan pembuatan pabrik propelan tanah air. Selama ini propelan masih menggunakan bahan baku dari negara lain.
Roket Lapan
PT Dahana mengaku sudah berhasil membuat propelan dari bahan baku lokal dengan nilai komponen sebesar 20 persen. Setelah pabrik ada, pengembangan komponen lokal akan dinaikkan. Koordinator Proyek Khusus PT Dahana Yusep Nugraha mengaku pembangunan pabrik ini masih terkendala pada anggaran.

“Kalau merujuk kemandirian dan kebutuhan pertahanan, kita ingin pabrik propelan dibangun mulai tahun 2014, tapi pada akhirnya pemerintah yang akan menentukan kapan anggaran untuk propelan bisa dialokasikan,”.
Roket RX Lapan

Seperti yang kita ketahui, R-Han 122 dibagi menjadi dua versi, yaitu untuk TNI AL dan TNI AD. Untuk TNI AD hasil pengembangan roket RX-1210 berdiameter 120 mm dengan panjang propelan 1 meter. R-Han varian pertama ini memiliki berat 38 kg dan menjangkau sejauh 14 km.

Sedangkan Roket TNI AL atau R-Han 122b ini memiliki ukuran yang lebih panjang dari varian pertama. Selain memiliki panjang yang berbedan daya jangkau lebih jauh, bisa mencapai 25 km. (by Jalo)

Maret 2014, Lapan Tembakkan Roket 100 km

PT Dirgantara Indonesia (PT DI) dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) sedang terlibat dan mengembangkan proyek roket canggih yang jarak tembaknya hingga 100 Kilometer.
Roket Rhan Lapan, siap tembus jarak 100 km

Deputi Bidang Teknologi Lapan, Soewarto Hardhienata mengatakan, pengembangan roket ini merupakan kerja sama lanjutan yang pernah dilakukan sebelumnya, yakni pembuatan roket dengan jarak tembak sekitar 40 Kilometer.
Konsorsium roket dengan PT DI, bersama dengan Bahana mengembangkan roket pertahanan. Tanggal 5 atau 6 Maret kita uji coba dan ini di atas 100 Km,” ucap Soewarto di kantor pusat Lapan, Jakarta, Selasa (25/2/2014).
Soewarto menyebutkan, roket ini diberi label RHAN 320, RHAN 420 serta RHAN 520. Roket sebelumnya yang pernah dikembangkan Lapan bersama PT DI adalah RHAN 122.
Ini untuk roket pertahanan dan untuk Kementerian Pertahanan. Sekarang sudah ada RHAN 122 itu jarak tembak baru 40 Km,” tegasnya.
Pengembangan Pesawat 
Selain mengembangkan roket, LAPAN dan PT DI juga mengembangkan dan membuat pesawat terbaru yaitu N245 dan N270. Proyek ini akan dikerjakan setelah proyek pesawat ringan N219 selesai dikerjakan tahun 2016.
Setelah ini akan ada N245 dan N270 yang segera dimulai pada pertengahan tahun 2016 kita buat desain. N245 itu untuk 45 penumpang, N270 untuk 70 penumpang dan kedua pesawat ini pakai 2 mesin. Diharapkan cita-cita kita adalah R&D (penelitian dan pengembangan) ada di LAPAN, produksinya ada di DI,” ujar Kepala Pusat Teknologi Penerbangan LAPAN Gunawan S Prabowo di Kantor LAPAN Rawamangun Jakarta, Selasa (25/02/2014).
Saat ini, LAPAN menganggarkan Rp 400 miliar untuk mengembangkan pesawat N-219 yang diserahkan kepada PTDI. Namun apabila pesawat itu sudah jadi dan dijual secara komersial, LAPAN tidak mendapatkan keuntungan penjualan.
PT DI dan Lapan siapkan N245 dan N270, sebelum ke N2130
“LAPAN itu hanya kembangkan design center. Hasil penjualan itu nggak masuk ke kita. Kita berhenti hanya sampai prototype saja,” ungkapnya. Dana sebesar Rp 400 miliar akan dikucurkan selama 2 periode yaitu tahun 2014 sebesar Rp 310 miliar dan tahun 2015 sebesar Rp 90 miliar.

LAPAN sebagai lembaga yang dimiliki negara hanya mengambil keuntungan dari hak cipta pesawat dan keterlibatan 30 tenaga ahli LAPAN untuk bekerjasama membuat pesawat N219 dengan PTDI. (merdeka.com/finance.detik.com)

27 February 2014

Ingin Kuasai Asia, AS Akan Bangun Pangkalan Militer Besar di Asia

Setelah militernya mendekati Indonesia dengan mengumbar janji akan memodernisasi TNI, kini AS mulai kembali melirik negara tetangga ASEAN, yaitu Filipina. Melalui Komandan Armada Pasifik, Laksamana Harry Harris, AS mengungkapkan niatnya untuk menambah dan memperluas kehadiran pasukannya di negara kepulauan itu dengan membangun kembali pangkalan militer nya di kawasan ASIA Pasifik.
KTT Asean Brunei Darussalam
"Sudah Siapkah Indonesia Perang ?
 Semua maklum, semakin gencarnya lobi dan kehadiran AS di Asia Tenggara merupakan bagian dari rencana AS untuk membangun "poros Asia". Rencana pembangunan pangkalan militer itu digalakkan menyusul nafsu Amerika Serikat untuk terlibat dalam ketegangan di kawasan Laut China Selatan yang terus meningkat setelah China mengklaim perariran yang dipersengketakan. 

Namun rencana itu mendapat tentangan dari pemerintah Filipina. Menurut sumber yang enggan disebutkan namanya, kesepakatan akhir (membangun pangkalan militer AS) ditangguhkan karena Manila bersikeras untuk mendapatkan akses ke seluruh fasilitas sementara AS.

Dan di saat yang sama, menolak permintaan untuk mengizinkan AS mendirikan pangkalan di luar kamp Filipina. "Masalahnya," lanjut sumber itu, "AS menginginkan kendali penuh termasuk mengibarkan bendera AS sendiri di daerah tertentu. Itu akan memicu tantangan konstitusional." Konstitusi Filipina membutuhkan perjanjian yang dibicarakan bersama AS sebelum AS dibolehkan menyiapkan fasilitas mandiri.

Menjelaskan status hukum saat ini yang terkait dengan kehadiran AS di negara itu, Ramon Casiple, direktur eksekutif Institute of Political and Electoral Reforms, mengatakan, "Terdapat sebuah kamp Amerika dalam pangkalan Filipina dan dikendalikan bersama oleh para komandan Amerika dan Filipina. Menurut teori, itu berarti seorang komandan Filipina dapat memasuki kamp AS setiap saat.

Kenyataannya, prajurit AS tidak membiarkan siapa pun memasuki kamp AS tanpa seizin komandan kamp AS." Casiple mengatakan, salah satu solusi yang sedang dipertimbangkan adalah Filipina mendirikan pangkalan di Subic Bay, yang akan digunakan AS.

Subic Bay, bekas pangkalan angkatan laut AS yang menghadap Laut Cina Selatan. ditinggalkan AS pada 1992 setelah Filipina menuntut dibuatnya perjanjian formal atas pangkalan itu. Poin yang mencuat saat itu adalah tuntutan Manila untuk menghukun personil AS atas kejahatan serius seperti pemerkosaan dan pembunuhan warga Filipina.
  "8 Tahun Lagi, Perang Beralih ke Asia Pasifik! Persiapan Tahun 2020:
Penempatan 60% Militer AS di Australia Fokus ke Asia, Penyadapan Antar Negara Marak Pula, “Zona Perang” AS dari Timur Tengah Kini Beralih ke Asia

Langkah pemerintah Amerika Serikat mengubah fokus mereka ke Asia akan semakin membebani Indonesia sebagai negara berpengaruh di ASEAN. Indonesia dituntut memainkan peranan pendorong dan penyeimbang berbagai konflik di Asia.

Hal ini disampaikan oleh Professor Ann Marie Murphy, peneliti senior di Weatherhead East Asia Institute, Columbia University
Peta Lokasi Pangkalan Militer AS Beserta Sekutunya

Menurut Murphy, Indonesia akan memiliki peran penting dalam menyokong ASEAN dari belakang.

Keterlibatan AS di Asia yang mendukung negara-negara sekutunya akan membuat konflik semakin panas. Penambahan pasukan AS di Asia juga membuat ketegangan meningkat.
"“Sama seperti saat Irak akan digempur melalui persiapan Operation of Enduring Freedom, dimana saat ini Indonesia sama juga “sudah terkurung” seperti Irak, oleh pangkalan-pangkalan AS yang berada di Christmas Island, Cocos Island, Darwin, Guam, Philippina, Malaysia, Singapore, Vietnam hingga kepulauan Andaman dan Nicobar beserta sejumlah tempat lainnya.”

26 February 2014

Saudi lenyapkan lima peninggalan Nabi Muhammad

Kota Makkah di Arab Saudi memang menjadi arah kiblat bagi muslim sejagat. Pemerintah Negeri Petro Dolar itu sangat memperhatikan dan merawatnya namun tidak ada tempat bagi junjungan umat Islam, Nabi Muhammad SAW. Hampir 95 persen peninggalan bersejarah erat kaitannya dengan Rasulullah diberangus, seperti dilansir oleh situs theamericanmuslim.org (19/7/2013).
Kaligrafi Nabi Muhammad
Lima dekade sudah Saudi sedikit demi sedikit menggusur segala hal erat kaitannya dengan Muhammad. Bahkan beberapa tulisan mengenai penghancuran sejarah muslim oleh kerajaan dan pemerintah negara itu di pelbagai situs Internet telah dibajak.

Majalah Islamika memberhentikan penerbitan mereka pada 2009 soal penghancuran ini. Jika menginginkan soal data dan fakta dengan validitas teruji tulisan dari Irfan Ahmad yakni Penghancuran Tempat Suci Makkah dan Madina bisa dijadikan rujukan.

Dengan alasan bertambahnya peziarah ke Makkah lebih dari 300 situs Islam hancur dan di kemudian hari Islam bisa menjadi mitos sebab tak ada bukti sejarahnya.

Berikut lima situs peninggalan Muhammad yang telah dan bakal dihancurkan kerajaan Saudi dilansir dari pelbagai surat kabar the Daily Mail, Russia Today, dan theamericanmuslim.org berikut ulasannya.

1. Tempat lahir Nabi Muhammad digusur demi bangun istana kepresidenan
Mekah.
Perusahaan pengembang di Arab Saudi yakni Grup Saudi Binladin milik keluarga kerajaan Saudi tahun lalu mengajukan proyek untuk menghancurkan tempat lahir Nabi Muhammad buat mendirikan tempat tinggal bagi imam Masjidil Haram dan istana kepresidenan.

Jika disetujui maka proyek itu akan merenovasi masjidil Haram dengan membangun kompleks modern di lokasi diyakini tempat lahir Nabi. Proyek itu ditaksir bernilai miliaran dolar Amerika, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, Jumat (21/2).

Untuk mendirikan kompleks baru itu, perpustakaan suci yang berdiri di atas tiang juga akan dihancurkan. Lokasi itu rencananya akan diganti dengan sebuah stasiun kereta buat mengangkut para jemaah haji atau sebuah perpustakaan baru dipersembahkan buat menghormati Raja Abdul Aziz, pendiri Saudi saat ini.

Keluarga kerajaan Saudi selama ini menganut aliran Islam Wahabi sejak keluarga al-Saud berkuasa pada abad ke-19.

 Penguasa Saudi sejak lama menolak melestarikan peninggalan-peninggalan Nabi di Masjidil Haram karena beralasan bisa menimbulkan sirik terhadap Allah. "Tempat itu adalah peninggalan terakhir dari Nabi Muhammad, yakni tempat lahir beliau, lokasi paling suci bagi umat Islam dan komunitas Syiah di seluruh dunia," kata Irfan al-Alawi, sejarawan dan direktur eksekutif Yayasan Penelitian Warisan Islam yang bermarkas di Inggris.

"Sebagian besar umat Islam bahkan tidak tahu lokasi itu bakal dihancurkan."

2. Penghancuran makam keluarga Rasulullah
Kabah
21 April 1925, pemakaman Jannatul Baqi tempat keluarga Nabi Muhammad dimakamkan dihancurkan oleh Raja Abdul Aziz bin Saudi dari Arab Saudi. Di sini terbaring Shafiah (bibi Rasulullah), Ibrahim, putra baginda nabi, dan masih banyak lagi, termasuk putra Umar bin Khattab, dan ibu Ali bin Abi Thalib, Fatimah binti Asad.

Saudi beralasan butuh banyak pengeluaran merawat dan merekonstruksi makam-makam itu sebab bangunannya sudah banyak yang rusak. Sangat boros membuang uang negara untuk memperbaiki kuburan. Tak berapa lama kemudian setelah memberikan alasan keuangan, pemerintah Saudi membangun hotel mewah dengan jam raksasa di atasnya di sekitaran Kabah.
  
3. Rumah Khadijah jadi jamban
Proyek Masjid Al-Haram

Perluasan Masjid Al-Haram, selain ada rumah nabi yang kini berubah jadi perpustakaan masjid, ternyata juga terdapat rumah Siti Khadijah, istri baginda Rasulullah. Lebih parah dari nasib rumah Nabi Muhammad SAW, bangunan didiamin Khadijah di masa lalu ini berubah jadi toilet.

Toilet mempunyai persamaan dengan ruang kecil dipakai untuk buang kotoran. Ini dianggap penghinaan atas istri Rasulullah itu.

4. Rumah pernah ditinggali Muhammad SAW jadi perpustakaan
Makah
Dalam dua dekade terakhir, the Gulf Institute yang berpusat di Ibu Kota Washington D.C., Amerika Serikat, mencatat Riyadh telah melumatkan 95 persen dari seluruh bangunan berusia lebih dari seribu tahun di Mekkah dan Madinah. Perluasan Masjid Al-Haram juga mengundang protes dan kecaman pelbagai pihak. Di sekitar Kabah kini bermunculan pelbagai pusat belanja, hotel, dan gedung jangkung.

Di sana kini terdapat kompleks Jabal Umar, terdiri dari apartemen, hotel, dan menara jam tertinggi sejagat. Buat mewujudkan proyek ini, Saudi membuldoser benteng Ajyad dibangun di masa kekhalifahan Usmaniyah. Di kompleks ini ada rumah nabi kini berubah menjadi perpustakaan masjid.  

5. Rencana penghancuran makam Rasulullah
Kabah Mekah
  Pemerintah Arab Saudi bakal menghancurkan makam Nabi Muhammad. Pusara Rasulullah itu terletak di dalam masjid paling suci kedua setelah Masjid Al-Haram di Kota Makkah.

Tujuannya untuk memperluas Masjid Nabawi.? Pembangunan masjid itu memang diperlukan, tapi rencana pemerintah Negeri Dua Kota Suci itu sungguh mencemaskan sebab perluasan bakal dilakukan di sebelah Barat, tempat makam Rasulullah bersama dua sahabatnya, Abu Bakar as-Shiddiq dan Umar bin Khattab.

Rencana ini dinilai bakal membuat banyak pihak murka dan umat Islam bakal bergejolak. Hingga kini rencana itu masih menjadi kontroversi.

Sumber : Merdeka.com

23 February 2014

Postur Kekuatan Alutsista Indonesia 2014

Jakarta 23 Februari 2014, – Kekuatan pertahanan Indonesia kini sudah tak bisa lagi dianggap remeh. Keberhasilan pemerintah dalam pengadaan alat utama sistem pertahanan (alutsista) membuat banyak pihak yakin TNI akan memiliki kekuatan yang cukup memadai, seperti diungkapkan oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro.
T50i Indonesia

Kekuatan TNI Angkatan Udara akan terus meningkat. Ada 102 alutsista baru pada rencana strategis pembangunan TNI AU tahun 2010-2014, seperti pesawat tempur F-16, T-50i, Sukhoi, Super Tucano, CN-295, pesawat angkut Hercules, Helikopter Cougar, Grob, KT-1, Boeing 737-500 dan radar.

Pesawat tempur T-50i yang dibeli dengan nilai kontrak 400 juta USD ini, akan digunakan sebagai pesawat pengganti Hawk MK-53 yang menjadi bagian dari Skuadron Udara 15, Lanud Iswahyudi Madiun, di bawah Komando Operasi AU-II.

Pesawat T-50i adalah pesawat latih supersonik buatan Amerika-Korea Selatan dan dikembangkan oleh Korean Aerospace Industry dengan bantuan Lockheed Martin. Pesawat ini mampu ditempatkan digaris depan sebagai Light Fighter yang dilengkapi dengan peralatan tempur. (Missile Guided/Unguided, Rocked, Bomb, Canon 20 mm serta radar.

Lanjut Menhan, tahun ini akan datang pesawat tempur F-16 setara Blok 52 buatan AS sebanyak 24 unit. Sampai awal semester II tahun 2014, akan hadir 16 pesawat tempur Super Tucano untuk melengkapi 1 skadron dalam rangka mendukung operasi pengamanan dalam negeri.

Juga akan segera tiba UAV (pesawat terbang tanpa awak) untuk mengisi skadron UAV dalam rangka memperkuat operasi pemantauan perbatasan yang dipusatkan di Lanud Supadio Pontianak.
Untuk pesawat angkut sedang, secara berurutan telah tiba di Indonesia sebagian besar dari 9 unit pesawat CN-295 yang merupakan hasil kerjasama PT DI dengan Airbus Military dan rencananya akan menjadi 1 skadron CN-295, dan 2 unit CN-235 serta 1 unit Casa-212 untuk angkut ringan.

Dalam rangka mendukung kegiatan airlift dan OMSP, telah dilakukan penambahan 9 unit pesawat angkut berat Hercules C-130H yang mulai tiba secara bertahap.

TNI AU juga telah mengoperasikan pesawat latih lanjut KT-1B Wong Be buatan Korea Selatan yang digunakan oleh Tim Aerobatik TNI AU, Jupiter sebanyak 1 skadron.

Peremajaan pesawat-pesawat latih TNI AU telah dilakukan dengan mengganti pesawat latih T-34 C dan AS-202 Bravo yang sudah berusia 30 tahun dengan pesawat latih generasi baru, Grob G-120 TP buatan Jerman sebanyak 18 unit yang direncananya akan menjadi 24 unit.

Untuk rotary wing, telah ditambah beberapa jenis Helikopter yaitu Helikopter Super Puma NAS-332 sebanyak 3 unit dan Helikopter Full Combat SAR EC-725 Cougar Eurocopter sebanyak 6 unit.

Pertahanan Udara
Untuk pertahanan udara nasional, telah diperkuat dengan pengadaan PSU (Penangkis Serangan Udara) sebanyak 3 baterai/6 firing unit buatan Rheinmetall Air Defence Switzerland, untuk satuan-satuan di Korps Paskhas TNI AU. 7 unit radar canggih yang telah dan akan dipasang di beberapa lokasi antara lain Merauke, Saumlaki, Timika dan Morotai.
Infantry Fighting Vehicle IFV Marder tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta (photo:arc.web.id)
TNI AD Khusus TNI Angkatan Darat, selain membeli 114 unit tank leopard, pemerintah juga mengadakan 28 unit helikopter dan delapan unit Apache tipe AH-64E. Tepatnya sebanyak 30 unit Leopard dan 21 Marder akan tiba sebelum bulan september 2014.

Demikian pula dengan Meriam Caesar, dimana dari 37 unit, 4 unit akan tiba sebelum Oktober 2014. Sementara untuk roket MLRS Astros II akan tiba 13 unit sebelum Oktober 2014. Masih dari TNI-AD, rudal pertahanan udara jenis Starstreak serta Mistral dijadwalkan tiba sebelum Oktober 2014, khususnya Mistral akan datang sebanyak 9 unit pada Juni 2014.

TNI Angkatan Darat (AD) akan lebih memfokuskan diri untuk melakukan transformasi organisasi pada 2014, guna menghadapi rencana strategis II periode 2015-2019. Pertambahan alutsista membuat TNI AD harus segera mendesain ulang organisasi.

Dulu TNI AD hanya memiliki meriam 105 mm yang jarak tembaknya hanya 12 kilometer, saat ini sudah memiliki meriam 155 mm dengan daya jangkau 42 kilometer. TNI AD juga telah memiliki Multilauncher Rocket System (MLRS) dengan daya jangkau hingga 100 kilometer, ditambah lagi tank Leopard dengan kapabilitasnya luar biasa.
BMP-3F. Marinir (photo:Dispenal)

TNI AL
Sementara itu untuk matra laut, terdapat upgrade Kapal perang korvet kelas Fatahillah, Kapal latih pengganti KRI Dewaruci, pengadaan 2 unit Kapal Hidro Oceanografi, tiga Light frigate dari Inggris dan lain lain. Untuk tank amfibi BMP-3F sebanyak 37 unit, beberapa diantaranya sedang dalam proses uji terima.
Sementara panser amfibi BTR-4 sebanyak 5 unit, dimana 2 unit diantaranya akan tiba di tanah air pada September 2014.

Target MEF 42 Persen
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko menargetkan tahun 2014 ini kekuatan pokok minimum (Minimum Essential Force/MEF) pada rencana strategis I dapat mencapai 40-42 persen.
Kementerian Pertahanan optimistis pencapaian kekuatan pokok minimal dapat dilakukan pada 2019 atau lebih cepat lima tahun dari target yang telah ditentukan pada 2024.

Pencapaian MEF yang lebih cepat lima tahun dari yang ditargetkan merupakan terobosan dan keberhasilan, berkat besarnya APBN yang digelontorkan ke Kementerian Pertahanan. Anggaran pertahanan pada 2013 mencapai Rp 77 triliun, dan pada 2014 ini meningkat menjadi Rp 83,4 triliun. (Syaiful Hakim/ Antaranews.com)

Sumber : JakartaGreater.com

Mata-mata dari Australia

Jum'at, 21 Februari 2014, - Duane bukan pejabat tinggi negara. Bukan teroris. Bukan pula musuh negeri Amerika Serikat. Sosoknya jauh dari kesan berbahaya. Dia hanya seorang warga biasa negeri adidaya itu. Merintis hidup sebagai pengacara di Mayer Brown, sebuah lembaga hukum di kota Chicago. Nama Duane, juga tidak begitu mencorong.
Dokumen NSA, yang dibocorkan Snowden kepada New York Times itu, menyebutkan bahwa sasaran ASD adalah Telkomsel dan Indosat.
Tapi pria berkacamata ini masuk radar National Security Agency (NSA), badan intelijen di negeri Barrack Obama itu. Dan semua itu karena rokok dan udang. Rupanya, Duane didapuk Jakarta menjadi pengacara dalam sengketa dagang dengan Washington. Sengketa soal rokok kretek dan udang yang dilarang keras masuk pasar negeri itu. Dan Amerika Serikat sekuat tenaga memenangkan sengketa ini. Menyadap semua pembicaraan Duane dengan perwakilan Indonesia. Kasus ini terjadi tahun 2010.
Para telik sandi di NSA boleh dibilang mujur. Rekaman percakapan itu disetor oleh badan intelijen dari negara sahabat, Australian Signals Directorat (ASD). Badan itulah yang di penghujung tahun kemarin, dituding sebagai biang keladi dari kisruhnya hubungan Indonesia dengan Australia.  Mereka menyadap percakapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, sejumlah menteri, dan juga Ibu Negara Ani Yudhoyono.

Rupanya Australia dan Amerika Serikat bahu membahu menyadap pembicaraan petinggi sejumlah negara di Asia, termasuk Indonesia. Aksi mereka kemudian diketahui dunia, setelah Edward Snowden, mantan anggota NSA yang kini menetap di Moskow, membocorkannya kepada media massa. 

Penyadapan terhadap Duane dan  wakil pemerintah Indonesia, misalnya,  diketahui setelah Edward Snowden kembali membeberkan dokumen rahasia milik NSA tahun 2012. Dokumen itu dipublikasi harian  New York Times. Ditulis awal pekan lalu, Sabtu 15 Februari 2014.

Dan inilah bocoran itu. Sekitar tiga tahun lalu,  wakil pemerintah Indonesia - yang hingga kini masih disebut anonim – bercakap-cakap dengan Duane lewat sambungan telepon internasional. Percakapan itu terkait sengketa perdagangan udang dan rokok kretek.

Percakapan itu tanpa sengaja tersadap oleh intelijen ASD. Badan intelijen yang beberapa karyawannya juga merupakan mantan karyawan NSA ini,  kemudian melaporkan "hasil tangkapannya" kepada NSA Cabang Canberra. Merasa mendapat buruan besar, para intel itu kemudian mengabarkan kepada markas pusat NSA di Fort Meade, Maryland. Mereka juga meminta arahan.

Bocoran percakapan ini tampaknya sungguh penting bagi Amerika Serikat. Dan itu terlihat dari kecepatan mereka merespon laporan dari Canberra itu. Hari itu juga, markas NSA di Maryland memberi restu kepada agen Australia untuk terus menyadap pembicaraan Duane. Dengan alasan, informasi itu penting bagi konsumen Amerika Serikat.

Yang mencenggangkan, kepada NSA, para agen intelijen ASD mengaku bahwa selama ini mereka dapat mengakses data milik PT Indosat Tbk (Indosat) dalam jumlah besar. Dan sebagaimana luas diketahui bahwa Indosat adalah salah satu perusahaan telekomunikasi besar di tanah air. 

Kemampuan mengakses ini, begitu bunyi tulisan di New York Times, dipakai untuk menyadap komunikasi, termasuk percakapan para pejabat di sejumlah kementerian di Indonesia.

Dan tampaknya para agen intelijen di ASD royal menyetor informasi kepada NSA. Dalam dokumen lain yang diterbitkan NSA pada tahun 2013, disebutkan bahwa mereka sanggup masuk ke jaringan milik PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel). Para agen di ASD mengklaim telah mendapatkan hampir 1,8 juta kunci induk enkripsi, yang dipakai untuk melindungi percakapan.

Telkomsel dan Indosat memang merupakan operator terbesar di tanah air. Data pengguna telepon seluler pada tahun 2012 menunjukkan bahwa Telkomsel mempunyai 212 juta pelanggan. Menguasai sekitar 62 persen pangsa pasar. Sementara Indosat memiliki 52 juta pelanggan, atau 15 persen dari pasar. Jika digabung, kedua operator ini menguasai kurang lebih 77 persen pelanggan seluler di Indonesia.

Diprotes
Bocoran dokumen terbaru itu, kembali memantik protes keras dari  tanah air. Australia dikecam. Perlakuan mereka dinilai tidak semanis bahasa diplomasi yang menguar di media massa. Dokumen yang susul menyusul dibocorkan Snowden, juga membantah klaim badan intelijen Australia, bahwa penyadapan hanyalah  menyasar jaringan teroris.

Mendapat kecaman dari sejumlah kalangan di Indonesia, Perdana Menteri Tony Abbott berkilah. Penyadapan itu, katanya, bukan untuk tujuan komersil. Dia menegaskan, "Kami menggunakannya untuk menegakkan nilai-nilai kami. Untuk melindungi rakyat kami dan rakyat negara lain."

Penjelasan Abbott ini tentu saja membuka pintu perdebatan yang panjang. Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natalegawa, mempertanyakan hubungan sengketa dagang itu dengan keamanan negara. "Yang sulit saya pahami, bagaimana bisa konflik dagang udang dapat berimbas terhadap keamanan nasional Australia?" ujar Marty keheranan.

Marty mengaku sangat kecewa dengan aksi Australia yang  benar-benar doyan mencampuri urusan negara lain. Masing-masing negara, kata Marty, “Seharusnya saling mendengarkan dan tidak menguping pembicaraan orang lain.”

Para agen di NSA dan Australian Signals Directorat, memilih bungkam soal bocoran laporan penyadapan itu. Mereka juga menolak menjelaskan  apakah informasi yang melibatkan pengacara dari  Mayer Brown, disampaikan kepada pejabat atau negosiator perdagangan AS demi memenangkan sengketa dengan Indonesia.

Sejak Bom Bali

Sesungguhnya sudah lama Indonesia jadi sasaran intel Australia. Kian intensif  sejak pengemboman di Bali tahun 2002. Yang menewaskan 202 orang.  Di mana 88 orang di antaranya merupakan turis dari  Negeri Kangguru itu. Sejumlah media mengabarkan bahwa demi memburu informasi jaringan teroris itu, NSA dan ASD membangun fasilitas intelijen di Alice Spring, Australia.

Setengah dari intel di Alice Spring adalah agen NSA. Mereka didatangkan dari Amerika. Mereka fokus pada penyadapan di Asia. Sasaran utamanya dua. Indonesia dan China. Negara-negara seperti Thailand, Vietnam, Malaysia, Timor Leste, dan Papua Nugini juga disadap. Cara kerja mereka tentu saja canggih.

Bacalah dokumen NSA yang dibocorkan Snowden ini.  Dalam sebuah memo pada tahun 2003, dipaparkan bagaimana  para agen NSA mengajari mitranya dari Australia mengintersepsi layanan telekomunikasi berbasis satelit di Indonesia. Intersepsi itu dilakukan melalui Shoal Bay Naval Receiving Station, fasilitas intersepsi satelit yang berlokasi dekat Darwin.

Para agen NSA dan Australia juga mengakses panggilan telepon dan lalu-lintas Internet yang dilakukan menggunakan kabel bawah laut yang beroperasi melalui dan ke Singapura. Sebuah kerja intelijen yang bisa mencemaskan banyak negara.

Seperti halnya Australia, penjelasan Amerika Serikat atas penyadapan ini juga tidak memadai. Untuk tidak menyebutnya sekedar ngeles. Dengarlah penjelasan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry, ketika ditanya soal penyadapan terhadap Duane itu.  Jawaban ini disampaikan ketika John Kerry, berkunjung ke Jakarta, Senin 17 Februari 2014 .

Aksi penyadapan itu, katanya, tidak mungkin dilakukan untuk kepentingan perdagangan Amerika Serikat.  Isu penyadapan ini telah ditanggapi serius oleh Presiden AS Barack Obama. Dia menambahkan, “Kami menjunjung tinggi privasi setiap warga negara sebagai kebebasan sipil yang harus dilindungi, dan giat mempertahankan keamanan warga negara dari ancaman besar terorisme.”

Telkomsel-Indosat Membantah

Dokumen NSA, yang dibocorkan Snowden kepada New York Times itu, menyebutkan bahwa sasaran ASD adalah Telkomsel dan Indosat.  Tapi manajemen kedua operator itu menegaskan bahwa keamanan jaringan mereka sudah berlapis. Tidak mudah disusupi.
Dalam dokumen yang diterbitkan NSA pada tahun 2013, disebutkan bahwa mereka sanggup masuk ke jaringan milik PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel).
"Kalau penyadapan itu terjadi di lingkungan infrastruktur masih bisa kami monitor. Tapi, kalau sudah di luar itu, atau over the air, jujur saja kami sulit memantaunya," kata Adita Irawati, Vice President Corporate Communication Telkomsel, saat dikonfirmasi VIVAnews di Jakarta, 20 Februari 2014.

Ketika dikonfirmasi apakah betul 1,8 juta kode enkripsi- sebagaimana ditulis New York Times- berhasil diretas atau didekripsi NSA, Adita tegas membantah. Dia menegaskan bahwa keamanan jaringan seluler disusun berlapis.

Dan tentu dienkripsi agar tidak mudah disusupi. Adita juga membantah keras bahwa 1,8 juta kode enkripsi berhasil diretas. Tiap nomor telepon yang melakukan panggilan, katanya, mempunyai satu kode unik enkripsi. Jadi, data yang dipaparkan di dokumen NSA itu, “Tidak bisa dipertanggungjawabkan. Tidak ada istilah master key di lingkungan telco," tegas Adita.

Kabar soal penyadapan itu, lanjutnya, hanya diketahui dari media massa. Belum ada informasi resmi yang masuk ke perusahaan. Sejauh ini Telkomsel hanya merujuk pada Peraturan Menteri Kominfo No 11/2006. Yang mengatur tentang lawful interception atau penyadapan informasi secara sah. “Sebagai bagian dari proses penyelidikan, penyidikan, penuntutan dan peradilan terhadap suatu tindak pidana," terang Adita.

Senada dengan Telkomsel, Indosat juga menegaskan bahwa tidak mungkin penyadapan itu dilakukan lewat jaringan mereka. Dalam keterangan resmi yang diterima VIVAnews, 20 Februari 2014, Division Head Public Relations Indosat, Adrian Prasanto, tegas menjawab, "Mustahil jika kami menjalin kerja sama dengan penegak hukum dari luar Indonesia, baik itu ASD atau NSA. Itu jelas melanggar hukum. Lalu lintas telekomunikasi yang masuk ke Amerika Serikat dikategorikan sebagai lalu lintas asing." 

Indosat menegaskan bahwa tidak mungkin penyadapan itu dilakukan lewat jaringan mereka.
Valid-kah?
Jurubicara Kementerian Komunikasi dan Informatika, Gatot S Dewa Broto, sangat menyayangkan informasi simpang siur yang dihembus kantor berita New York Times, sebagai "corong" Snowden dalam menyiarkan bocoran dokumen NSA kali ini.

Gatot mempertanyakan validitas laporan  New York Times itu. “Kalau validitasnya masih dipertanyakan, artinya belum sah. Kami tidak bisa tindak lanjuti. Tidak bisa ambil action. Semua informasi ada di media luar sana," kata Gatot, saat dihubungi VIVAnews melalui pesawat telepon, 20 Februari 2014.

Aksi sadap-menyadap ini, lanjutnya, telah masuk ke ranah hubungan diplomatik. Hubungan antara Indonesia-Australia dan Indonesia-AS. Masuk domain Kementerian Luar Negeri.  Sama dengan kasus penyadapan oleh Australia kemarin. “Respons kami ditunjukkan dengan sikap Bapak Presiden SBY dan Kementerian Luar Negeri.  Kami menghindari duplikasi informasi yang tidak selaras," tegas Gatot.

Soal  teknik penyadapan, Gatot menduga, penyadapan yang terjadi modusnya sama.  Umumnya sudah ditarget. Tidak asal menyadap. Mereka tidak menyadap seluruh pelanggan. “Jika targetnya adalah pejabat, tentu lebih sulit. Karena rata-rata enkripsi telah diterapkan oleh Lembaga Sandi Negara," tutur pria kelahiran Yogyakarta 53 tahun lalu itu.

Kecuali, kata Gatot, pejabat negara itu tidak patuh. Karena komunikasi yang sifatnya rahasia tentu akan dilindungi oleh Lemsaneg.

Sumber : Viva.co.id

22 February 2014

Usai Datangi Kementerian ESDM, Bos Freeport Bungkam

Sejumlah truk milik PT Freeport Indonesia tidak menjalankan aktivitas dan terparkir di Grasberg, Tembagapura, Timika, Papua

Kamis, 30 Januari 2014,- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral kedatangan Chief Executive Officer (CEO) Freeport McMoran Cooper and Gold Inc, Richard C. Adkerson, hari ini, Kamis, 30 Januari 2014. Sayangnya, bos Freeport ini bungkam.

Menurut pantauan VIVAnews, pertemuan ini berlangsung selama 1,5 jam yaitu dari pukul 13.00-14.30 WIB.

Setelah keluar dari gedung Kementerian ESDM, Jakarta, pria berjas hitam ini keluar tanpa penjelasan sepatah kata pun. Dengan pengawalan, Adkerson pun langsung menuju mobilnya. "Thank you," katanya singkat.

Adkerson tidak sendirian. Dia ditemani oleh Presiden Direktur Freeport Indonesia, Rozik B. Soetjipto. Rozik pun juga memilih diam.

Wakil Menteri ESDM, Susilo Siswoutomo, pun enggan berkomentar tentang pertemuannya dengan Freeport itu.

"Biar Pak Menteri (Menteri ESDM, Jero Wacik) yang menjelaskan," kata Susilo.

Sumber : Viva.co.id

Wacik Desak Freeport Segera Bangun Smelter

PT Freeport
Kamis, 6 Februari 2014,- Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengingatkan PT Freeport Indonesia agar segera menyelesaikan pembangunan pabrik pengolahan atau smelter. Bahkan Wacik memberi deadline kepada perusahaan Amerika itu, tiga tahun.

Jika dalam tiga tahun smelter tak kunjung ada, Pemerintah akan memberi sanksi pinalti bea keluar. "Makanya segera bikin tempat smelter itu," ujar Wacik usai menjadi pembicara dalam kuliah umum di Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bali Nusa Dua, Rabu 5 Februari 2014.

Pembangunan smelter merupakan amanat UU Nomor 4 Tahun 2009 tentang Mineral dan Batubara (Minerba). "Undang-undang telah mengamanatkan agar perusahaan tambang asing atau nasional membangun smelter," kata dia.

Wacik tak menampik banyak perusahaan keberatan pada kebijakan tersebut. Namun, undang-undang sudah mengatur sehingga perusahaan tak punya pilihan lain.

Dia menilai, perusahaan yang meraup untung dari Indonesia, tidak selayaknya keberatan. Meski pengusaha selalu melakukan penawaran lain terkait pembangunan smelter ini, namun Wacik mengaku akan bertindak tegas.

"Saya patokannya undang-undang, kalau tidak dijalankan, salah kita. Itu rakyat yang menghendaki," katanya. Wacik yakin perusahaan tak akan mengalami kerugian jika membangun smelter.

Jika Jepang Mengadu ke WTO, Dampaknya Pada Citra Investasi RI

Tambang Batubara
Sabtu, 22 Februari 2014, - Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Natsir Mansyur, Sabtu 22 Februari 2014, menyatakan bahwa rencana Jepang untuk memperkarakan RI ke Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO) terkait aturan pelarangan ekspor mineral mentah dapat merusak citra investasi di Indonesia.

Menurut Mansyur, dunia usaha dalam negeri mendukung penuh ketentuan UU nomor 4 tahun 2009 tentang Pertambangan, Mineral dan Batubara (UU Minerba) itu diberlakukan demi kepentingan bangsa. Namun, dengan syarat hilirisasi industri pertambangan tetap berjalan.

"Karena undang-undang, ya harus dijalankan, ini kepentingan bangsa. Kami memahami," ujar Mansyur kepada VIVAnews.

Jepang sebagai salah satu pemangku kepentingan, ia melanjutkan, wajar jika berencana mengadukan masalah ini ke WTO. Sebab, Jepang merupakan salah satu pengimpor terbesar bahan mineral mentah untuk produksi baja stainless.

Namun, polemik ini dinilai tidak akan sampai mempengaruhi industri nasional. "Itu tak terlalu terdampak, karena Indonesia suplier terbesar di dunia untuk mineral. Hanya citranya saja yang akan jeblok," kata Mansyur.

Oleh karena itu, Kadin meminta agar pemerintah bisa lebih fleksibel dalam kebijakannya di sektor mineral dan pertambangan, agar hilirisasi tetap bisa berjalan. Antara lain dengan memberikan insentif penunjang industri hilir. Misalnya, berupa keringanan pajak bagi perusahaan lokal maupun asing yang akan membangun industri di Indonesia.

"Intinya tidak mempersulit pengusaha," kata Mansyur.

Mansyur berharap pada waktu mendatang Indonesia bisa semakin kuat di sektor industri ini. Sehingga tidak terlalu terganggu kepentingan global.

Sebelumnya, ketentuan pelarangan ekapor mineral diatur dalam Undang-undang No 4 Tahun 2009. Aturan tersebut mulai diberlakukan pemerintah pada 12 Januari 2014.

Dilansir dari kantor berita Reuters, Rabu 19 Februari 2014, yang mengutip pejabat senior di Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang (METI), mengatakan, Pemerintah Negeri Sakura sedang berupaya untuk berdiskusi dengan RI melalui forum WTO dalam bulan ini. Apabila isu ini tidak juga terselesaikan, sebuah panel khusus akan dibentuk untuk menangani kasus tersebut.

Sumber : Viva.co.id

21 February 2014

Jepang Adukan RI ke WTO, Ini Tanggapan Mendag

Mendag Muhammad Lutfi.

Wacana aduan ini terkait pelarangan ekspor barang tambang mentah.



Jum'at, 21 Februari 2014,- Pemerintah Jepang keberatan dengan aturan pelarangan ekspor mineral mentah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Mineral dan Batu Bara (UU Minerba). Mereka pun mengkaji untuk mengadu ke World Trade Organization (WTO).

Terkait kemungkinan pengaduan kepada badan perdagangan dunia itu, pemerintah Indonesia menilai reaksi Jepang itu wajar. Jika Jepang ingin berkonsultasi terkait larangan itu, pemerintah Indonesia akan membuka diri.

"Ini kan pada dasarnya orang tidak senang. Tetapi, ini kan suatu komitmen juga karena ini amanat undang-undang," kata Menteri Perdagangan RI, Muhammad Lutfi, di Jakarta, Jumat 21 Februari 2014. Untuk itu, dia menjelaskan, Kemendag akan mempelajari bersama, sehingga aturan tersebut dapat berjalan sesuai amanat undang-undang.

Sebelumnya, dilansir dari kantor berita Reuters, yang mengutip pejabat senior di Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang (METI), mengatakan, Negeri Sakura sedang berupaya untuk berdiskusi dengan RI melalui forum WTO dalam bulan ini.

Apabila isu ini tidak juga terselesaikan, sebuah panel khusus akan dibentuk untuk menangani kasus tersebut.

Kendati begitu, Direktur METI, Osamu Onodera membantah sudah ada keputusan untuk membawa kasus ini ke WTO. Dia menyebut itu baru kemungkinan.

"Membawa isu ini ke forum WTO merupakan salah satu opsi kami. Tetapi kami belum memutuskan apa pun," ujar Onodera yang menangani sengketa dan pemenuhan aturan yang ditetapkan WTO.

Diberitakan juga bahwa pemerintah Jepang merencanakan konsultasi tentang aturan ini ke perdagangan internasional. Apabila itu jadi dilakukan, pemerintah Indonesia siap untuk "meladeni" Jepang.

"Kalau memang dia minta konsultasi, ya, kami kasih konsultasi. Nanti, kami pelajari sama-sama dulu supaya bisa jalan," kata Luthfi.

Jepang merupakan salah satu produsen baja stainless terbesar di dunia. Para perusahaan asal Negeri Sakura terpaksa harus menghadapi kenyataan biaya produksi yang lebih besar dan berjuang untuk mencari pasokan baru untuk nikel.

Akibat UU yang diberlakukan secara resmi bulan lalu di Indonesia, turut memicu harga nikel global naik. Padahal, Jepang mengimpor 44 persen biji nikel dari Indonesia pada 2012.

Jepang Keberatan RI Larang Ekspor Produk Tambang Mentah

Kegitana Pengolahan Biji Emas
Jum'at, 21 Februari 2014, Pemerintah Jepang akan memperkarakan langkah RI ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) terkait larangan ekspor produk tambang mentah.

Aturan yang dimaksud yakni Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Mineral dan Batu Bara (UU Minerba) yang resmi diberlakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sejak 12 Januari 2014 lalu.

Jepang menjadi salah satu negara yang keberatan dengan kebijakan itu karena selama ini sudah menikmati membeli bahan tambang mentah dari Indonesia.

Pihak luar negeri membeli mineral mentah dari pengusaha tambang Tanah Air kemudian mengolah dan menjual kembali dengan harga yang lebih mahal dibanding harga belinya.

Dilansir dari kantor berita Reuters, Rabu 19 Februari 2014, yang mengutip pejabat senior di Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang (METI), mengatakan, pemerintah Negeri Sakura sedang berupaya untuk berdiskusi dengan RI melalui forum WTO pada bulan ini. Apabila isu ini tidak juga terselesaikan, sebuah panel khusus akan dibentuk untuk menangani kasus tersebut.

Kendati begitu, Direktur METI, Osamu Onodera membantah sudah ada keputusan untuk membawa kasus ini ke WTO. Dia menyebut itu baru kemungkinan.

"Membawa isu ini ke forum WTO merupakan salah satu opsi kami. Tetapi kami belum memutuskan apa pun," ujar Onodera yang menangani sengketa dan pemenuhan aturan yang ditetapkan WTO.

Jepang merupakan salah satu produsen baja stainless terbesar di dunia. Para perusahaan asal Negeri Sakura terpaksa harus menghadapi kenyataan biaya produksi yang lebih besar dan berjuang untuk mencari pasokan baru untuk nikel.

Akibat UU yang diberlakukan secara resmi bulan lalu di Indonesia, turut memicu kenaikan harga nikel global. Padahal, Jepang mengimpor 44 persen biji nikel dari Indonesia pada 2012.

Menurut prediksi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada akhir Januari 2014, produksi nikel akan merosot hingga 94 persen menjadi 3,5 juta ton.

Sejak diberlakukannya secara resmi UU Minerba, Pemerintah RI mewajibkan setiap perusahaan mineral dan tambang untuk mengolah dan memurnikan terlebih dahulu bahan mentah tambang dengan menggunakan sebuah fasilitas bernama smelter sebelum diekspor.

Wakil Menteri ESDM, Susilo Siswoutomo, mengatakan, pemerintah akan bertindak tegas, tidak akan memberikan izin ekspor bagi perusahaan yang tidak membangun smelter. Sebab, banyak perusahaan yang mengeluhkan untuk membangun smelter ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Dinilai wajar

Terkait kemungkinan pengaduan kepada badan perdagangan dunia itu, pemerintah Indonesia menilai reaksi Jepang itu wajar.

Menteri Perdagangan, Muhammad Luthfi, mengatakan jika Jepang ingin berkonsultasi terkait larangan itu, pemerintah Indonesia akan membuka diri.

"Ini kan pada dasarnya orang tidak senang. Tetapi, ini kan suatu komitmen juga karena ini amanat undang-undang," ujar Luthfi, Jumat 21 Februari 2014.

Untuk itu, dia menjelaskan, Kemendag akan mempelajari bersama, sehingga aturan tersebut dapat berjalan sesuai amanat undang-undang.

Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Perdagangan, Cris Kanter, mengaku heran dengan rencana pemerintah Jepang tersebut.

"Kalau sebagai pembeli, bukan kewenangan dia (Jepang) untuk menggugat," ujar Cris kepada VIVAnews

Dengan adanya UU ini, pengusaha tambang dilarang menjual enam jenis mineral mentah ke luar negeri yaitu emas, nikel, bauksit, bijih besi, tembaga dan batu bara sebelum diolah.

Pemerintah berharap penerapan regulasi tersebut akan berdampak baik, yakni bisa memberi nilai tambah kepada barang tambang itu, sehingga lebih menguntungkan para pengusaha.

Tidak hanya pihak luar negeri, beberapa perusahaan tambang dalam negeri juga keberatan dengan UU Minerba. Contohnya PT Freeport dan PT Newmont yang sempat mengancam adanya PHK besar-besaran. Bahkan dikabarkan mereka akan membawa masalah tersebut ke arbitrase. Meskipun pada akhirnya kedua perusahaan itu menyatakan akan membangun smelter.

Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Robert O. Blake Jr, memahami pemerintah yang telah memberlakukan UU Minerba. Namun, dia berharap dengan adanya aturan baru itu, tidak lantas menghentikan kontribusi besar yang disumbang oleh PT Freeport dan PT Newmont.

Blake mengingatkan kedua perusahaan itu sudah berkontribusi sebanyak hampir satu persen terhadap Produk Domestik Bruto (GDP) Indonesia.

"Perusahaan itu bahkan telah membuka lapangan pekerjaan bagi lebih dari 100 ribu WNI, khususnya di Papua. Kedua perusahaan itu juga merupakan pembayar pajak terbesar kepada Indonesia," katanya.

Sumber - Viva.co.id

Setelah Sinabung dan Kelud Meletus, Bagaimana Status Gunung Api Lain?

Gunung Papandayan
Senin, 17 Februari 2014, – Di tengah suasana bencana letusan gunung berapi - setelah Sinabung lalu Kelud - ada baiknya kita mendengar para ahli. Orang-orang yang belajar khusus tentang alam Indonesia dan segenap bahaya yang ada di bawahnya. Sebab sebagian wilayah negeri kita ini memang bertahta di atas cincin api, ring of fire. Setidaknya 22 gunung api di Indonesia berada di atas normal. Dua gunung dalam status tertinggi atau Awas, tiga gunung dalam status Siaga dan banyak  juga beraktifitas dengan status Waspada. (Baca: Siaga, Gunung Rokatenda, Karangetang dan Lokon Terus Dipantau)
Kita juga perlu mendengarkan para ahli itu, bagaimana perkembangan sejumlah gunung itu. Letusan Sinabung lalu Kelud, apakah berpotensi membangunkan gunung api yang lain, agar kita waspada dan sekaligus tidak termakan informasi sesat yang menakutkan.
Sehari sesudah letusan Gunung Kelud di Kediri, Jawa Timur itu - meletus Kamis pekan lalu 13 Februari 2014 - Gunung Papandayan di Garut, Jawa Barat, memang mengalami peningkatan aktivitas vulkanik. Petugas pos pemantau Gunung Papandayan mencatat terjadi lebih dari 65 kali gempa vulkanik dan tektonik dalam perut Papandayan, Jumat 14 Februari 2014.
Saat ini gunung yang pernah meletus besar pada tahun 1772 itu, masuk level II atau berstatus waspada, bersama 16 gunung api lainnya di Indonesia. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terus memantau perkembangan aktivitas Gunung Papandayan yang fluktuatif ini. Beruntung intensitasnya sudah menurun.

“Minggu lalu memang sempat meningkat. Namun kini sudah turun dan belum ada peningkatan lagi,” kata Kepala PVMBG Hendrasto, Senin 17 Februari 2014. Rekaman seismograf memperlihatkan aktivitas gempa di Gunung Papandayan cenderung turun.

Karakteristik Gunung Papandayan berbeda dengan Gunung Kelud. Dampak erupsi yang ditimbulkan Papandayan juga tidak bakal sebesar Kelud. “Dampaknya maksimal tidak akan lebih dari 4 kilometer,” kata Hendrasto. Sementara letusan Kelud pekan lalu melontarkan hujan abu, pasir, dan kerikil sejauh 15 kilometer dengan ketinggian 3.000 meter.

Meski erupsi Papandayan diprediksi tak sebesar Kelud, namun tipe kedua gunung api ini sama, yakni stratovulkan dengan karakterikstik letusan eksplosif. Sebelum meletus pada tahun 2002, Papandayan memiliki empat kompleks kawah besar. Tapi setelah meletus, keempat kawah itu menjadi satu area kawah yang cukup besar.

Seperti Gunung Kelud, Papandayan juga punya sejarah letusan yang membahayakan jiwa meski jumlah korbannya tak sebesar erupsi Kelud. Tahun 1772, letusan Gunung Papandayan tercatat menghancurkan sedikitnya 40 desa dan menewaskan sekitar 2.951 orang.

Hendrasto meminta masyarakat di sekitar Gunung Papandayan untuk tak khawatir dan menunggu informasi resmi dari pemerintah terkait perkembangan aktivitas vulkanik gunung setinggi 2.665 meter di atas permukaan laut itu.
Sampai sekarang, Gunung Papandayan masih dibuka untuk jalur pendakian. Namun petugas melarang wisatawan mendekati area pada jarak satu kilometer dari kawah gunung karena kawah itu kerap mengeluarkan gas beracun.

Imbauan agar warga tak risau juga diterbitkan oleh Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho. “Makna dari status waspada adalah ada kenaikan aktivitas di atas level normal, apapun jenis gejalanya. Tapi tidak kritis,” kata dia. Pada tahap waspada, ujar Sutopo, yang penting dilakukan adalah melakukan sosialisasi, mengkaji potensi bahaya, mengecek sarana pemantau aktivitas vulkanik, dan memantau kondisi gunung.

Tujuh bulan waspada

Gunung Papandayan sudah tujuh bulan berstatus waspada, sejak 6 Juni 2013. Aktivitas gunung di tenggara Bandung itu sempat terpantau tinggi pada Mei 2013. Kepulan asap putih membumbung ke udara dengan ketinggian 30-50 meter. Masyarakat saat itu diimbau tak mendekati area dalam radius 2 kilometer dari kawah.

Berikut sejarah aktivitas vulkanik Gunung Papandayan menurut Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral:

Tahun 1772
Malam hari 11-12 Agustus, terjadi erupsi besar dari kawah sentral. Awan panas yang dilontarkan menewaskan sekitar 2.951 orang dan menghancurkan sekitar 40 perkampungan.

Tahun 1882
Tanggal 28 Mei, sore yang cerah, langit yang terang. Di Desa Campaka Warna terdengar suara gemuruh dari dalam tanah yang diduga berasal dari perut Gunung Papandayan.

Tahun 1923
Tanggal 11 Maret, terjadi erupsi. Papandayan melontarkan lumpur beserta batu-batu hingga jarak 150 meter. Ada 7 erupsi dari Kawah Baru. Letusan ini didahului oleh gempa yang terasa di Kecamatan Cisurupan, Garut.

Tahun 1924
Tanggal 25 Januari, suhu Kawah Mas naik dari 3.640 derajat Celcius menjadi 5.000 derajat Celcius. Selanjutnya terjadi erupsi lumpur dari Kawah Mas dan Kawah Baru.

Tanggal 16 Desember, terdengar suara guntur dan ledakan dari Kawah Baru. Letusan itu melontarkan batu dan lumpur ke arah timur mencapai Desa Cisurupan, membuat hutan di sekitar Kawah Baru gundul karena terkena material erupsi.

Tahun 1925
Tanggal 21 Februari, terjadi erupsi lumpur pada Kawah Nangklak yang disusul semburan kuaat gas dengan hujan lumpur.

Tahun 1926
Terjadi erupsi lumpur kecil bercampur belerang di Kawah Mas. Sementara dari Kawah Baru ada tiupan kuat yang melontarkan tepung belerang hingga mencapai jarak 300 meter ke arah timur laut, dan 100 meter ke barat daya. Lontaran tepung belerang itu diakhiri dengan erupsi lumpur belerang.

Tahun 1927
Tanggal 16-18 Februari, terjadi peningkatan vulkanik di Kawah Mas. Sampai sekarang kawah itu masih mengeluarkan kepulan asap fumarola dan solfatar, serta lumpur air panas.

Tahun 1942
Tanggal 15-16 Agustus, lahir lubang erupsi baru.

Tahun 1993
Tanggal 17 Juli, terjadi ledakan lumpur di Kawah Baru.

Tahun 1998
Bulan Juni, terjadi peningkatan jumlah gempa, dan ada semburan lumpur serta gas pada lubang fumarol Kawah Mas yang mencapai ketinggian kira-kira 5 meter.

Tahun 2002
Dimulai pada 11 November, terjadi peningkatan aktivitas vulkanik, menyusul erupsi besar pada 13-20 November. Aktivitas ini menurun hingga tanggal 21 Desember.

Akibat dari erupsi ini, terjadi longsoran pada dinding Kawah Nangklak, dan banjir di sepanjang aliran Sungai Cibeureum Gede hingga Sungai Cimanuk sejauh 7 kilometer. Banjir ini merendam beberapa rumah dan menyebabkan erosi besar sepanjang alirannya.

Anak Krakatau

Geliat gunung api di Pulau Jawa ini memicu kekhawatiran adanya peningkatan aktivitas vulkanik pada Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda. Sejak tahun 2012 sampai saat ini, Gunung Anak Krakatau pun berstatus waspada seperti Gunung Papandayan. “Dari pengamatan, sampai hari ini pengamatan aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau masih normal,” kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau, Anton Pambudi, kepada VIVAnews.

Berdasarkan pemantauan terakhir, Minggu 16 Februari 2014, aktivitas Gunung Anak Krakatau ditandai dengan 34 gempa yang terdiri dari 1 kali gempa vulkanik dalam, 31 kali gempa vulkanik dangkal, 1 kali gempa embusan, dan 1 kali gempa tektonik.

Semua aktivitas itu, ujar Anton, amat normal bagi sebuah gunung api. PVMBG menetapkan prosedur standar, yakni merekomendasikan kepada masyarakat agar tak mendekat ke area dalam radius satu kilometer dari puncak gunung.

Anton menyatakan, seluruh alat pantau yang dipasang di Gunung Anak Krakatau dalam kondisi baik. Tahun lalu, PVMBG menambah dua seismograf dan alat sensor getaran yang biasa digunakan untuk mendeteksi gempa bumi atau getaran pada permukaan tanah.

Alat tambahan tersebut dipasang di pantai Gunung Anak Krakatau dan Pulau Panjang. Sementara dua alat lama sebelumnya dipasang di jalur lava dan punggung bukit Gunung Anak Krakatau.

Sumber : Viva.co.id

20 February 2014

Australia Enam Kali Langgar Batas Perairan Indonesia

Australia mengaku tidak sengaja karena salah perhitungan koordinat.
Kapal Angkatan Laut Australia (Ilustrasi)
Kamis, 20 Februari 2014 - Laporan internal Badan Bea Cukai dan Pertahanan Australia menunjukkan bahwa angkatan laut negara itu telah enam kali melanggar batas wilayah Indonesia. Mereka mengaku tidak sengaja melakukannya karena salah perhitungan koordinat perbatasan.

Diberitakan ABC News, Kamis 20 Februari 2014, sebenarnya masalah ini telah disampaikan Perdana Menteri Tony Abbott Januari lalu. Tapi Abbott tidak menyebutkan berapa kali pelanggaran ini terjadi.

Dalam laporan internal tersebut dikatakan bahwa pelanggaran ini terjadi antara 1 Desember dan 20 Januari lalu. Laporan juga mencakup soal perencanaan dan perintah saat peristiwa itu terjadi.

"Kru sebenarnya ingin tetap berada di luar perairan Indonesia," tulis laporan itu.

"Setiap pelanggaran terjadi tidak sengaja dan akibat salah kalkulasi perbatasan Indonesia oleh kru AL Australia," lanjut laporan tersebut.

Laporan tersebut mengatakan bahwa Angkatan Laut Australia saat itu ingin melakukan operasi pencegahan masuknya pencari suaka ilegal ke perairan mereka. Biasanya, operasi ini dilakukan di jarak aman yaitu 12 mil laut luar perbatasan Indonesia.

Pelanggaran tercatat pertama kali diketahui pada 15 Januari lalu saat laporan operasi tidak menunjukkan lokasi yang sesuai dengan perintah patroli. Pada laporan terdapat adanya 10 temuan dan lima rekomendasi.

Salah satu rekomendasinya adalah mendesak Kepala Angkatan Laut dan kepala Bea Cukai Australia untuk meninjau ulang setiap pelanggaran dan menghukum mereka yang terlibat pelanggaran tersebut. Direkomendasikan juga adanya peninjauan prosedur operasi dan diadakan pelatihan.

Menteri Imigrasi Scott Morrison mengaku menyesalkan pelanggaran tersebut. Dia mengatakan bahwa kepala AL Australia, Laksamana Ray Griggs telah menyampaikan hal ini pada Angkatan Laut Indonesia. Australia, kata dia, juga telah meminta maaf pada Indonesia.

"Diskusi telah dilakukan melalui perwakilan kami dan nota formal juga telah dikirimkan pada pemerintah Indonesia melalui saluran diplomatik. Kami juga menawarkan penjelasan verbal jika memang diminta," kata Morrison.

Morrison juga mendukung temuan bahwa peristiwa itu terjadi tidak disengaja. Namun alasan ini sepertinya akan ditolak oleh pemerintah Indonesia, seperti disampaikan Kadispen AL Laksamana Pertama TNI Untung Suropati.

"Di jaman seperti ini, perangkat navigasi untuk mengetahui posisi kapal perang sangat modern. Sangat tidak berdasar jika mereka mengatakan itu tidak disengaja atau bentuk kelalaian," kata Untung kepada ABC pekan lalu.

Copyright : http://www.viva.co.id/

18 February 2014

Radar Pertahanan Indonesia Ditambah

Radar Master T Merauke
Jakarta . Indonesia mengalami kekurangan radar untuk pertahanan dan rencananya, sebanyak 4 unit radar baru khusus militer berjenis radar primer, bakal didatangkan tahun 2014 ini. Hal ini tertuang dalam rencana strategis Kementerian Pertahanan 2009-2014. Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsma Hadi Tjahjanto menuturkan, hingga kini Indonesia baru memiliki 20 radar yang tersebar di seluruh Indonesia.
''Untuk radar kita sudah tergelar 20 radar dengan jenis Plesey, Thomson dan Master-T,” ujar Marsma Hadi Tjahjanto dalam keterangan tertulis kepada Liputan6.com di Jakarta, Jumat (14/02/2014).
Hadi menuturkan, TNI AU akan membeli radar-radar baru secara bertahap. Diharapkan, radar-radar itu dapat membantu menjaga perbatasan dan wilayah udara tanah air.
''Saya perlu tambahkan radar tambahan renstra 2, Jayapura, Tambolaka, Singkawang, Ploso. Pada renstra 3, Morotai, Ambon, Kendari, Tanjung Pandan, Bengkulu dan Nliyep Malang,” tuturnya.
Radar Thomson TRS 2215 R TNI AU
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menilai radar khusus militer di Indonesia masih kurang. Untuk menutupi kekurangan tersebut, Kemenhan bekerja sama dengan radar sipil atau radar sekunder.
''Kekurangannya kami hitung sekitar 32-34 unit radar di seluruh Indonesia,” ucap Purnomo di Landasan Udara Ranai, Natuna, pada 30 Oktober 2013 silam.
Radar primer atau khusus militer digunakan untuk memantau dan mencatat segala jenis pesawat yang terbang yang menggunakan bahan baku logam. Sedangkan radar sekunder atau sipil digunakan pada penerbangan domestik dan tidak akan bisa memantau pesawat yang mematikan transmiternya. (Liputan6.com).

Copyright : http://jakartagreater.com

Alutsista Baru Denarhanud Rudal 001, Kodam IM

Lhokseumawe. Detasemen Artileri Pertahanan Udara (Arhanud) Rudal 001, Dewantara, Aceh Utara, menerima alutsista terintegrasi TD 2000 B, dalam upacara yang dipimpin Pangdam IM, Mayjen TNI Pandu Wibowo, di lapangan Arhanud, Aceh Utara, Rabu (29/1/2014). TD 2000 B merupakan senjata pertahanan udara gabungan antara rudal dan meriam buatan China.
Pangdam IM, Mayjen TNI Pandu Wibowo, di lapangan Arhanud, Aceh Utara, (29/1/2014)
Pangdam IM menambahkan 30 unit persenjataan andalan terbaru alutsista terintegrasi TD 2000 B meliputi, radar, FCDV-1 (alat kendali tembak), simulator, Meriam otomatis 57mm/AA jarak tembak efektif 6 km, kenderaal peluncur rudal, FFC kenderaan missile target tembak untuk memperkuat Artileri pertahanan/pengamanan udara di Aceh. Komposisi sistem persenjataan satu unit radar SR-74 dengan jarak tangkap sasaran hingga 60 km, empat unit FCDV alat kendali tembak dilengkapi pengarah optik dengan jarak jangkau 14 km, delapan unit FCV-1 dilengkapi rudal QW-3 dan mampu menembak sasaran secara efektif dalam jarak 7 km, serta simulator.
Radar TD 2000 B
Alutsista ini dilengkapi 12 pucuk meriam 57 mm/AA yang dapat dioperasikan baik otomatis maupun manual dengan jarak tembak efektif 6 km, serta satu unit FCC kendaraan yang dipergunakan untuk memeriksa misil yang akan ditembakkan dalam penugasan maupun latihan penembakan.

Mayjen Pandu Wibowo dalam sambutannya mengungkapkan, kehadiran alutsista baru ini merupakan perkuatan TNI AD dalam melaksanakan tugas pokoknya sesuai Undang-Undang (UU) No 34/2004 tentang TNI, yakni menegakkan kedaulatan, melindungi dan mempertahankan NKRI.

Alutsista terintegrasi TD 2000 B merupakan persenjataan andalan terbaru yang dimiliki Detasemen Arhanud Rudal-001 Kodam IM, menggantikan Rapier System. Alusista ini menjadi kunci bagi TNI AD dalam melaksanakan pertahanan negara dan dukungan operasional bagi Arhanud dalam menyelenggarakan pertahanan udara aktif terhadap objek vital nasional dengan menghancurkan dan meniadakan daya serangan musuh melalui pesawat terbang, rudal maupun balistik dalam mendukung tugas pokok Kodam IM.
12 pucuk meriam 57 mm/AA
Bukan “tebar pesona”

Menurut Mayjen Pandu Wibowo kehadiran senjata ini bukan untuk tujuan pasang aksi dan tebar pesona, tetapi menjadi pengobat dahaga bagi Detasemen Arhanud yang telah lama mendambakan kehadiran alutsista baru untuk menggantikan senjata lama yang telah dipensiunkan.

“Saya berharap dengan penambahan perlengkapan ini akan semakin meningkatkan pengamanan wilayah di jajaran Kodam IM sehingga kinerja pengamanan akan semakin maksimal,” ujarnya. Diakuinya, saat ini banyak alutsista di jajaran Kodam IM sudah tua dan membutuhkan pembaruan dan perbaikan. Namun, dopastikannya bahwa pasukan TNI selalu siaga menjaga tiap jengkal wilayah NKRI.

Sesuai arahan KSAD, lanjutnya, alutsista yang tiba harus segera disalurkan untuk mengisi satuan utama di jajaran TNI AD agar dapat digerakkan sewaktu-waktu.
Alutsista baru Denarhanud 001 Kodam IM
“Hari ini kita menerima persenjataan baru terintegrasi yang merupakan dukungan dari pusat untuk melaksanakan pertahanan udara aktif guna melindungi objek vital nasional maupun titik rawan lainnya di Aceh,” sebutnya.

Saat ditanya wartawan, Pangdam IM mengungkapkan, kehadiran alutsista TD 2000-B untuk menggantikan rudal lama yang sudah berumur 30 tahun. Akurasi senjata ini mencapai 98 persen dan cukup baik dioperasikan di daerah tropis, ujarnya seraya mengharapkan penambahan satu detasemen di Banda Aceh untuk melindungi kota ini dari serangan musuh.

Penerimaan sekaligus peusijuk ini dihadiri Wadan Pusat Senjata Arhanud, Kolonel ARH Fahrudin; Danrem 011/Lilawangsa, Kolonel Inf Hipdizah, Bupati Aceh Utara, M Thaib, Dandim 0103/Aceh Utara, Dan Arhanud 001, Mayor ARH Hari Purnomo; dan jajaran pejabat sipil dan militer lainnya.

Acara diakhiri dengan atraksi pemanfaatan alusista tersebut oleh prajurit TNI Detasemen Arhanud 001 ketika menghadapi serangan musuh dari udara.(analisadaily.com)

Copyright : http://jakartagreater.com

PT PAL Mulai Bangun Kapal PKR 10514

Setelah sekian lama “mbulet” mencari dan mencari, Indonesia akhirnya mulai membangun armada kapal perang produksi dalam negeri. Bukan lagi Korvet Nasional seperti yang dicita-citakan dulu, melainkan melompat ke kelas Frigate Nasional. PT PAL Indonesia mulai membuat kapal jenis Perusak Kawal Rudal (PKR) 105 meter atau Guide Missil Escort /Frigate terhitung tanggal 15/1/2014.
PKR Sigma 10514
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro didampingi Kepala Staf TNI AL Laksamana TNI Marsetio, Direktur Utama PT PAL Indonesia, Firmansyah Arifin, CEO Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSNS) Belanda HJ Van Ameijden serta Ketua Tim Pelaksana KKIP, Soemarjono, melakukan first steel cutting atau pemotongan pertama baja sebagai bahan baku pembuatan kapal PKR.
''Ini merupakan kapal pertama yang dibuat di sini (PT PAL Indonesia) dari empat yang kami pesan. Sebenarnya ada enam, tapi dua dipesan di DSNS Belanda,”ujar Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro.
Kapal PKR/Frigate no 1 ini merupakan kapal dengan ukuran panjang 105 meter dan lebar 14 meter dan nantinya akan menjadi kapal pembawa rudal baik untuk dipermukaan air maupun torpedo di dalam air.
Menteri Pertahanan dalam acara pemotongan pertama baja bahan baku kapal PKR di PT PAL Surabaya 15/1/2014 (photo:DMC)
Proses pembuatan kapal senilai 20 juta dolar Amerika Serikat (AS) ini dijadwalkan 48 bulan. Selanjutnya 9 hingga 10 bulan kedepannya, tiga kapal lainnya menyusul selesai.

Proses pembuatannya dilakukan dengan menggandeng instruktur dari DSNS. Dengan instruktur ini hadir selama pembuatan di PT PAL. Sementara para desainer dari PT PAL juga sudah belajar secara teknis di DSNS sejak rencana pembuatan kapal ini dibuat sejak 2011 lalu.
''Ini merupakan bagian dari alih teknologi. Saya sudah minta Damen (DSNS) untuk melibatkan PT PAL,” ujar Purnomo.
Kementerian Pertahanan  sudah mendapatkan anggaran sebesar Rp 150 triliun dari pemerintah untuk pengadaan alutsista. Kapal PKR/Frigate merupakan bagian dari anggaran itu.

Menteri Pertahanan (Menhan) meminta kepada KKIP untuk ikut mengawasi pembangunan Kapal PKR/Frigate ini dari waktu ke waktu dan terus meningkatkan kemampuan Industri Pertahanan. Menhan menekankan bahwa proyek pembangunan Kapal PKR/Frigate ini untuk mendukung pengamanan wilayah perairan Indonesia yang luas yang membutuhkan kemampuan kekuatan TNI AL yang tinggi. Menhan mengharapkan agar pada pembangunan kapal ke-2, Transfer Of Technology yang diterima Indonesia lebih banyak lagi porsinya dari pembangunan kapal pertama.

Kapal dengan panjang 105 Meter ini merupakan Kapal pertama yang dibangun dari 2 kapal pesanan TNI AL yang rencananya akan memakan waktu selama 48 bulan atau diharapkan selesai pada akhir Desember 2016. Pembangunan Kapal PKR/Frigate ke-1 ini terdiri dari 6 modul dimana pengerjaan 4 modul nya dilakukan oleh PT PAL Indonesia di Surabaya dan 2 modul akan dikerjakan oleh DSNS di galangan kapal DSNS di Belanda.
PKR Sigma 10514
 PKR/Frigate ini merupakan kapal berteknologi dan berkemampuan tinggi yang merupakan langkah besar bagi PT PAL. Selanjutnya, pada rencana strategis (renstra) kedua pada 2015 – 2018 TNI AL berencana melanjutkan proyek ini dengan kapal ke-3 dan kapal ke-4.

KASAL Laksmana TNI Marsetio menambahkan, nantinya kapal ini akan menunjang tugas-tugas TNI AL dalam melakukan pengamanan perairan Indonesia.

“Fungsinya dalam perang bisa menjadi kapal yang ditakuti musuh. Di masa damai ini, fungsinya tentu melakukan pengamanan laut dari ancaman kriminalitas lain, seperti pencurian, pembajakan kapal, dan sejenisnya,” jelas Marsetio. (TRIBUNNEWS.COM /dmc.kemhan.go.id)

 Copyright : http://jakartagreater.com